Jackiecilley.com – Pemerintah Indonesia melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Cs-137) berupaya keras untuk memastikan keamanan produk ekspor dan perlindungan masyarakat dari potensi kontaminasi. Dalam langkah ini, Satgas memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk menjamin keselamatan publik dan menjaga kepercayaan internasional terhadap produk Indonesia.
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas, Bara Krishna Hasibuan, mengungkapkan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan isu ini secara cepat, transparan, dan berbasis ilmiah. Dalam rapat koordinasi di Jakarta, Bara melaporkan bahwa dua kontainer produk udang yang diduga terkontaminasi Cs-137 telah kembali dari Amerika Serikat. Satu kontainer masih menjalani pengujian oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sedangkan yang lainnya sedang ditangani oleh tim Satgas di Pelabuhan Tanjung Priok. Dari total 29 kontainer yang diperiksa sebelumnya, seluruhnya dinyatakan bebas dari kontaminasi dan telah dikembalikan kepada perusahaan terkait.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin nota kesepahaman dengan US Food and Drug Administration (US FDA) untuk sertifikasi keamanan produk udang. US FDA menyatakan tetap membuka pasar bagi produk udang Indonesia yang memenuhi standar keamanan pangan. Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencatat indikasi kontaminasi Cs-137 di 22 fasilitas produksi di Kawasan Industri Modern Cikande, dengan satu fasilitas telah selesai didekontaminasi.
Dari sisi kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap 1.591 orang di lokasi terdampak, dengan sembilan di antaranya positif terpapar Cs-137 dan telah dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi stabil. Pemerintah juga menanggapi laporan terkait produk cengkeh yang terkontaminasi dengan mengirim tim untuk penyelidikan lebih lanjut. Langkah-langkah ini menunjukkan upaya pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat dan menjaga keamanan produk ekspor nasional.