Komandan RSF Minta Maaf Setelah Penyerangan di El-Fasher

[original_title]

Jackiecilley.com – Komandan Rapid Support Forces (RSF), Mohamed Hamdan Dagalo, telah meminta maaf kepada warga El-Fasher setelah pasukannya terlibat dalam pembantaian massal yang merenggut nyawa lebih dari 2.000 warga sipil. Insiden ini terjadi saat RSF merebut kota El-Fasher, markas terakhir militer Sudan di wilayah Darfur, dalam konteks konflik berkepanjangan antara pemerintah dan pasukan paramiliter RSF.

Dagalo, yang akrab disapa Hemedti, menyampaikan permohonan maafnya melalui pesan video di saluran Telegram. Dalam tayangannya, ia mengekspresikan penyesalan atas tragedi yang melanda masyarakat El-Fasher dan menegaskan, “Saya meminta maaf kepada rakyat El-Fasher atas bencana yang menimpa mereka.” Ia juga menjelaskan bahwa keputusan untuk berperang bukanlah pilihan mereka, melainkan suatu paksaan, dan menyatakan bahwa mereka berjuang demi kesatuan Sudan, entah melalui pendekatan damai ataupun peperangan.

Insiden ini menandai langkah baru dalam kekacauan konflik yang telah mengakibatkan kerugian besar di kalangan sipil. Dagalo menggambarkan anggotanya sebagai “rakyat yang cinta damai” dan meminta mereka untuk tidak melukai warga sipil dalam operasi militer. Pernyataan ini muncul di tengah kritik global terhadap kekerasan yang terus meningkat, membawa perhatian dunia kepada kebutuhan mendesak akan perlindungan bagi masyarakat sipil di wilayah yang dilanda konflik.

Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat memperjelas situasi dan dampak dari tindakan RSF, sementara warga El-Fasher terus berjuang untuk mengatasi trauma akibat kekerasan yang terjadi. Kejadian ini menyoroti kompleksitas hubungan antara kekuatan bersenjata dan tanggung jawab terhadap perlindungan warga sipil di zona konflik.

Baca Juga  Keutamaan Zikir Usai Salat, Kunci Tercapainya Hajat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *