Jackiecilley.com – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto perlu memberikan peringatan kepada TNI agar tidak mengkhianati bangsa dan rakyat Indonesia. Menurutnya, TNI memiliki kekuatan yang signifikan dan berpotensi disalahgunakan, baik untuk tujuan merusak maupun membangun.
Jamiluddin menegaskan bahwa kekuatan TNI itu harus digunakan sesuai dengan fungsi dan tugasnya yang diatur dalam Undang-Undang TNI. Ia mengingatkan bahwa jika TNI melampaui batasan tersebut, maka hal itu dapat dianggap sebagai pengkhianatan terhadap negara dan rakyat. “Kekuatan TNI dapat digunakan untuk kepentingan politik, seperti melakukan kudeta untuk menguasai secara paksa, yang jelas bertentangan dengan prinsip demokrasi,” ujarnya pada Jumat, 3 Oktober.
Presiden Prabowo sebelumnya juga menyampaikan pesan kepada prajurit TNI dalam acara ‘Presidential Inspection’ di KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992, di Teluk Jakarta, pada 2 Oktober. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyerukan agar TNI selalu menjaga kehormatan bangsa dan mengutamakan pengabdian kepada rakyat.
Jamiluddin menjelaskan bahwa TNI seharusnya tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, menghormati, dan mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat. “TNI adalah tentara rakyat, bagian dari masyarakat itu sendiri, dan bukan entitas yang terpisah. Pengingat akan asal usul TNI ini penting agar prajurit tidak berpikir untuk berkhianat,” tegasnya.
Dengan pernyataannya, Jamiluddin berharap agar TNI selalu ingat kepada jati dirinya dan tujuan utamanya melayani bangsa serta negara.