22 July 2025 – Bank Indonesia (BI) terus mendorong transformasi sistem pembayaran nasional menuju era digital dengan peluncuran berbagai inovasi. Salah satu fokus utama adalah penguatan sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) serta ekspansi layanan antarnegara. A. Sangga, Perwakilan Unit Implementasi Sistem Pembayaran dan Pengawasan (UKSPPUR) BI Tegal, menegaskan pentingnya perlindungan konsumen, inklusi keuangan, dan efisiensi ekonomi dalam pergeseran ini.
Sejak diperkenalkan pada 17 Agustus 2019, QRIS telah menunjukkan pertumbuhan pesat, dengan target BI mencapai lebih dari 55 juta pengguna dan 35 juta merchant pada akhir 2024. Majoritas dari merchant tersebut merupakan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, BI juga telah menetapkan kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) sebesar 0% untuk transaksi QRIS hingga Rp500.000 di merchant UMK, yang mulai berlaku pada 1 Desember 2024.
Selain itu, BI memperluas kerja sama dengan negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura melalui fitur QRIS Antarnegara. Inisiatif ini memungkinkan wisatawan asing melakukan transaksi di Indonesia menggunakan aplikasi dari negara asal mereka. Sangga menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk membuka akses lebih luas kepada pelaku UMKM ke pasar internasional.
Inovasi lain yang diperkenalkan adalah QRIS Tap, berbasis teknologi NFC, yang ditujukan untuk mempercepat transaksi, termasuk di sektor transportasi dan ritel. Meskipun demikian, BI mengingatkan potensi tantangan keamanan siber yang muncul akibat digitalisasi, seperti penipuan dan malware.
Untuk melindungi masyarakat, BI meluncurkan kampanye edukatif bertajuk PeKA, yang mendorong masyarakat untuk mengenali dan melaporkan tindakan penipuan. Sangga menekankan komitmen BI untuk menciptakan sistem pembayaran yang cepat, aman, dan inklusif bagi seluruh warga negara.
