Jackiecilley.com – Harley-Davidson Street 500 selalu menarik untuk dibahas karena inilah “tiket masuk” paling bersahabat ke dunia V‑Twin modern Harley. Model ini lahir untuk mobilitas urban dengan mesin pendingin cair Revolution X dan dimensi yang ramah pemula. Walau sudah tak dijual baru, pesonanya tetap hidup di pasar bekas Indonesia, terutama jika Anda mencari cruiser lincah, duduk rendah, dan hemat bahan bakar untuk rute harian.
Harley-Davidson Street 500: Posisi di Pasar Saat Ini
Street 500 bersama saudara 750 resmi tersingkir dari lini global pada Januari 2021, menandai berakhirnya era mesin kecil Harley. Menariknya, unit Street 500 tetap dipakai sebagai motor pelatihan di H‑D Riding Academy sebelum akhirnya jaringan itu beralih ke X350RA pada 2024. Artinya, reputasinya sebagai “motor sekolah” aman dan mudah dikuasai memang bukan mitos.
Di Indonesia, Street 500 sempat dipasarkan oleh APM dengan positioning “urban living”, bukan sekadar “entry level”. Saat rilis lokal pada 2015, banderol off‑the‑road disebut Rp219 juta; beberapa tahun berikutnya, sejumlah agregator menampilkan angka katalog sekitar Rp273 juta sebagai referensi. Ini membantu memetakan kisaran harga historis saat Anda menilai unit bekas.
Harley-Davidson Street 500: Spesifikasi, Fitur, Rasa Berkendara
Secara teknis, Street 500 membawa mesin V‑Twin 494 cc pendingin cair dengan injeksi ESPFI, transmisi 6‑percepatan, final drive belt, serta kursi rendah. Bobot kondisi siap jalan sekitar 233 kg, kapasitas tangki 13,1 liter, dan ABS tersedia sebagai opsi pada banyak unit. Paket ini dirancang untuk mobilitas perkotaan—respons halus, suhu mesin terjaga, dan karakter mudah dipahami pengendara baru.
Performa Harian dan Konsumsi BBM
Tenaga puncak memang bukan jualan utama Street 500, melainkan dorongan torsi bawah: sekitar 40 Nm muncul di 3.750 rpm, cukup responsif keluar‑masuk kemacetan. Konsumsi BBM gabungan pabrikan berada di kisaran 3,6 l/100 km (sekitar 27 km/l), sehingga ongkos harian terasa bersahabat. Posisi duduk rendah memudahkan pijak kaki, berguna saat menghadapi stop‑and‑go kota besar.
Di sisi dinamika, motor ini punya geometri santai dan sudut kemiringan sekitar 28,5 derajat ke kiri maupun kanan—cukup untuk meliuk di perkotaan tanpa cepat “gasruk”. Ban Michelin Scorcher berdiameter 17 inci depan dan 15 inci belakang membantu menjaga kestabilan. Ground clearance 145 mm membuatnya masih aman melahap jalan bergelombang, selama Anda menjaga kecepatan di rute rusak.
Harley-Davidson Street 500: Harga Bekas dan Perawatan
Untuk pasar bekas Indonesia, rentang listing Street 500 yang sehat umumnya berada di sekitar Rp150–199 juta tergantung tahun, kondisi, aksesori, serta kelengkapan dokumen. Banyak unit tahun 2015–2016 di kisaran Rp175–189 juta, terutama di wilayah Jabodetabek. Sebagai patokan tambahan, ingat kembali harga rilis Rp219 juta agar negosiasi tetap rasional.
Soal kepemilikan, periksa riwayat servis berkala: inspeksi pertama 1.600 km lalu tiap 8.000 km. Cek sistem pendingin (radiator, selang, kipas), kondisi belt final drive, serta fungsi ABS pada unit yang memilikinya. Lihat juga keausan ban dan kampas rem, karena bobot motor bisa mempercepat aus jika sering dipakai tandem. Pengecekan sederhana ini menjaga performa tetap konsisten dan biaya operasional terkendali.
Kesimpulan
Jika Anda mendambakan Harley dengan karakter jinak, posisi duduk rendah, dan ongkos harian masuk akal, Street 500 masih sangat relevan—meski statusnya “purna tugas”. Spesifikasi mesin pendingin cair, torsi bawah ramah pemula, serta konsumsi 3,6 l/100 km menjadikannya kandidat kuat untuk komuter bergaya, tanpa drama panas berlebih saat macet panjang.
Kuncinya berada pada seleksi unit. Fokus pada kelengkapan dokumen, jejak perawatan, dan komponen vital. Jadikan harga historis dan listing pasar bekas sebagai jangkar negosiasi, lalu prioritaskan unit orisinal dengan servis teratur. Dengan pendekatan tersebut, harley-davidson harley street 500 akan terasa seperti investasi rasa—mendapatkan pengalaman Harley otentik dengan biaya masuk yang tetap rasional.
