Jackiecilley.com – Perum Bulog sedang memperkuat strategi distribusi beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk Pegadaian dan lembaga pemasyarakatan. Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan bahwa langkah ini bertujuan untuk mempercepat penyaluran beras sekaligus menjaga stabilitas harga di pasar.
Rizal menambahkan, kolaborasi dengan Pegadaian merupakan salah satu aspek dari sinergi yang lebih luas yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga lainnya. Kerja sama ini memperluas jangkauan distribusi beras SPHP melalui gerai-gerai baru, yang diharapkan dapat mencapai lebih banyak wilayah.
Sejak peluncuran program ini, penyaluran beras SPHP sudah mencapai lebih dari 560 ribu ton, menunjukkan tingginya permintaan masyarakat terhadap beras pemerintah yang disiapkan untuk kebutuhan mereka. Dukungan dari TNI dan Polri juga menjadi kunci keberhasilan dalam mempercepat distribusi.
Program beras SPHP direncanakan berlangsung sepanjang tahun 2025 dengan target penyaluran mencapai 1,5 juta ton, meskipun penyaluran akan disesuaikan dengan kondisi produksi nasional. Saat ini, penyaluran sementara dihentikan ketika panen raya berlangsung untuk menjaga stabilitas harga gabah petani. Harga beras SPHP ditentukan berdasarkan zona, dengan tarif terendah Rp12.500 per kilogram.
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pangan melalui program ini, posisi beras sebagai komoditas utama sangat penting untuk stabilitas ekonomi nasional. Bulog optimis bahwa melalui sinergi ini, ketahanan pangan dan keseimbangan harga beras di seluruh Indonesia dapat semakin terjaga.