25 Juni 2025 – Pemerintah terus mendorong pembangunan sistem kesehatan efisien melalui percepatan pemanfaatan teknologi medis terbaru. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya penerapan alat diagnosis cepat dan teknologi bedah robotik dalam meningkatkan kualitas serta efisiensi layanan medis di Indonesia.
“Kita harus bergerak cepat mengadopsi teknologi kesehatan mutakhir. Langkah ini akan menghemat biaya operasional, meningkatkan akurasi diagnosis, serta mempercepat penanganan pasien,” kata Budi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Menurut Menkes, untuk mendukung pengembangan teknologi medis tersebut, pemerintah memerlukan anggaran sekitar Rp84 miliar selama lima tahun ke depan. Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan alat-alat medis canggih, pelatihan tenaga kesehatan, dan pengembangan infrastruktur digital rumah sakit.
Dalam laporan terpisah, pengamat kesehatan dari Universitas Indonesia, Dr. Irfan Setiawan mengatakan, penggunaan teknologi medis modern sangat krusial untuk menghadapi lonjakan kebutuhan layanan kesehatan di masa depan.
“Indonesia dengan jumlah populasi besar harus segera beralih ke teknologi medis modern agar layanan kesehatan lebih merata, efektif, dan berkelanjutan,” ujar Irfan saat dihubungi secara terpisah.
Teknologi medis seperti bedah robotik dan diagnostik berbasis AI terbukti mampu mengurangi waktu tunggu pasien, meningkatkan kapasitas rumah sakit, serta menekan biaya jangka panjang. Dengan demikian, harapan terwujudnya sistem kesehatan efisien semakin nyata.