13 Juli 2025 – Rusia secara resmi mendukung program nuklir Korea Utara (Korut). Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, saat kunjungannya ke Pyongyang. Dukungan ini muncul di tengah peningkatan ketegangan yang dipicu oleh latihan militer gabungan antara Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan.
Lavrov menegaskan bahwa Moskow menghormati ambisi Korut dalam pengembangan program nuklir. Dalam pernyataannya, ia juga menekankan bahwa Rusia dan Korut memperhatikan komunikasi terbaru dari Presiden AS, yang menyebutkan rencananya untuk tetap berhubungan dengan Pyongyang. Lavrov menambahkan bahwa meskipun ada peningkatan kekuatan militer di kawasan oleh AS dan sekutunya, tidak ada pihak yang berencana menggunakan kekuatan bersenjata terhadap Korea Utara.
Kunjungan Lavrov ini berlangsung setelah latihan udara yang melibatkan pesawat pengebom strategis B-52 dan jet tempur AS, yang dilakukan di perairan internasional. Latihan tersebut dipandang sebagai respons terhadap perkembangan situasi keamanan di kawasan, terutama menyangkut aktivitas militer Korut.
Sikap Rusia dalam mendukung program nuklir Korut menunjukkan adanya pola kemitraan strategis antara kedua negara. Hubungan ini juga mencerminkan upaya Rusia untuk memperkuat posisinya di tengah tekanan dari AS serta sekutu-sekutunya di Asia.
Dengan perkembangan ini, ketegangan di kawasan Asia Timur diprediksi akan meningkat, dan akan ada dampak lebih luas dalam dinamika politik internasional terkait isu nuklir dan keamanan.
Dukungan Rusia kepada Korut menyoroti pergeseran geopolitik yang lebih luas, di mana negara-negara besar saling mengukuhkan posisi mereka, terutama terkait isu-isu pertahanan dan keamanan regional.