Jackiecilley.com – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp238,7 triliun per 15 November 2025, yang merupakan 83,2 persen dari target Rp286,61 triliun setahun ini. Dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, ia menjelaskan bahwa alokasi KUR untuk sektor produksi telah mencapai 60,7 persen, melampaui target awal yang ditentukan.
Mantan juru bicara tersebut menambahkan optimisme bahwa alokasi untuk sektor produksi bisa meningkat menjadi 61 persen pada akhir bulan Desember mendatang. Selain itu, jumlah UMKM yang naik kelas juga telah melebihi target, dengan 1.321.830 debitur yang berhasil graduasi, melampaui ekspektasi awal sebesar 1,17 juta.
Namun, Maman juga menyadari masih ada sejumlah kendala yang dihadapi UMKM dalam mengakses KUR. Keluhan utama terkait dengan persyaratan agunan dan data debitur yang terdapat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Meski pengajuan KUR di bawah Rp100 juta seharusnya tidak memerlukan agunan, ia melaporkan bahwa beberapa petugas bank tetap meminta dokumen seperti salinan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan sertifikat tanah sebagai jaminan.
Menteri Maman menegaskan bahwa kementeriannya akan memastikan bahwa praktik tersebut dihentikan. Ia berkomitmen untuk memperketat pengawasan dan evaluasi agar semua prosedur sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan. Dengan langkah ini, Kementerian UMKM berharap dapat memfasilitasi lebih banyak pelaku usaha kecil untuk mendapatkan akses ke pembiayaan yang mereka perlukan demi pertumbuhan dan pengembangan bisnis.