04 Juli 2025 – Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana pembelian energi dari Amerika Serikat dengan nilai mencapai US$15,5 miliar. Langkah ini menandai upaya konkret dalam memperkuat hubungan bilateral sekaligus mengamankan pasokan energi jangka panjang yang dinilai strategis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa rencana ini merupakan bagian dari agenda kerja sama energi lintas negara yang bersifat jangka panjang dan berorientasi pada keberlanjutan. Menurutnya, diversifikasi sumber energi menjadi prioritas nasional, terutama untuk memperkuat ketahanan energi nasional di tengah dinamika global.
Transaksi tersebut mencakup berbagai jenis energi, termasuk gas alam dan energi terbarukan, yang sesuai dengan komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan mendorong transisi energi hijau. Pemerintah Indonesia juga berharap kerja sama ini membuka peluang alih teknologi serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang energi bersih.
Pembicaraan bilateral terkait kerja sama energi ini dilakukan dalam berbagai forum ekonomi dan energi tingkat tinggi. Pemerintah menilai, dukungan Amerika Serikat terhadap pengembangan infrastruktur energi di Indonesia bisa menjadi katalisator penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Penandatanganan nota kesepahaman direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat, menyusul finalisasi teknis dan komersial dari kedua belah pihak. Pemerintah menegaskan bahwa setiap tahapan akan dilakukan secara transparan dan berdasarkan prinsip saling menguntungkan.
Langkah strategis ini sekaligus menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat posisi sebagai negara berkembang yang aktif membangun kerja sama global di sektor energi.
