23 Juni 2025 – inflasi india terkendali meski gejolak ekonomi global memicu lonjakan harga komoditas energi dan pangan. Anggota Komite Kebijakan Moneter (Monetary Policy Committee/MPC) Reserve Bank of India, Ram Singh, menegaskan laju harga konsumen masih berlayar di bawah target 4 %.
Singh menjelaskan, pada Mei 2025 tingkat inflasi inti tercatat 3,8 % year‑on‑year, turun dari April 4,1 %. “Kami melihat ruang bagi stabilitas harga karena permintaan domestik tetap kuat sambil pasokan makanan membaik seusai musim hujan,” ujarnya dalam diskusi daring, Senin.
Menurut dia, bank sentral belum perlu menaikkan suku bunga karena kebijakan likuiditas dan intervensi valuta asing cukup menahan imported inflation. Langkah serupa, kata Singh, akan dipertahankan “selama risiko global tidak memburuk secara drastis.”
Analis makroekonomi Surya Desai dari Institute of Emerging Markets menilai sikap MPC realistis. “Dengan cadangan devisa di atas USD 650 miliar, RBI punya bantalan menghadapi volatilitas rupee dan tren penguatan dolar,” tuturnya seraya memproyeksikan inflasi rata‑rata 2025 di kisaran 3,6 %.
Namun Desai mengingatkan, konflik geopolitik Timur Tengah serta pengetatan pasokan minyak OPEC+ dapat menambah tekanan biaya logistik kuartal ketiga. “Pemerintah mesti menjaga subsidi pangan agar daya beli masyarakat tidak tergerus,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan India memastikan paket stimulus pertanian senilai INR 100 miliar digelontorkan Juli guna menjamin stok beras dan gandum menjelang festival Diwali. Gelombang penanaman modal asing—terutama di sektor manufaktur elektronik—juga diperkirakan menahan laju harga melalui peningkatan kapasitas produksi nasional.
Dengan kombinasi kebijakan fiskal‑moneter yang selaras, otoritas optimistis target inflasi di bawah 4 % tetap tercapai, membuat India kian menarik bagi investor di tengah ketidakpastian global.
