BRIN Sarankan Daerah Eksportir Belajar dari Kasus Cikande

[original_title]

Jackiecilley.com – Kasus radiasi Cesium-137 yang terjadi di Cikande, Serang, menjadi sorotan penting bagi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Ia mengingatkan seluruh daerah penghasil ekspor di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, dan Makassar, untuk mengambil pelajaran dari insiden ini dalam upaya mencegah kejadian serupa. Dalam acara Apresiasi BRIDA/BAPERIDA Optima 2025 di Jakarta, Handoko menyatakan bahwa dampak kasus tersebut sangat merugikan, dengan sekitar 5.000 ton udang beku yang terpaksa kembali ke Indonesia.

Handoko menggarisbawahi pentingnya penanganan yang cepat untuk mencegah kerugian lebih lanjut, termasuk untuk komoditas lain seperti cengkeh yang juga mengalami isu serupa dari Lampung. Ia menekankan perlunya tindakan pencegahan yang lebih ketat di daerah dengan tujuan ekspor. “Kami siap membantu daerah yang memiliki permasalahan,” ujar Handoko, yang berkomitmen untuk menjadikan BRIN sebagai jembatan dalam mengatasi masalah kebijakan berbasis riset.

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 terus melakukan langkah-langkah dekontaminasi di kawasan industri dan pemukiman warga di Cikande. Hingga saat ini, 91 warga telah direlokasi dari zona merah, sementara 22 pabrik dan 12 titik lainnya sudah menjalani proses dekontaminasi.

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, menjelaskan bahwa penanganan dan mitigasi kontaminasi ini menjadi prioritas utama untuk melindungi masyarakat dan menjaga kestabilan sektor ekspor Indonesia.

Baca Juga  Nasabah Ajaib Ditagih Rp 1,8 Miliar Resahkan Investor Publik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *