29 Juni 2025 – 3 abk kapal hilang dari KLM Asia Mulia dinyatakan tidak ditemukan setelah operasi SAR selama sepuluh hari dihentikan secara resmi. Kapal tersebut tenggelam di perairan laut Indonesia saat melakukan pelayaran distribusi barang antar pulau.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) menyampaikan bahwa operasi telah difokuskan pada dua titik yang diyakini sebagai lokasi terakhir tenggelamnya kapal. Tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan nelayan setempat telah melakukan penyisiran laut hingga radius 15 mil laut, dibantu analisis citra satelit dan pemantauan arus laut.
Selama pencarian, tim menghadapi tantangan cuaca ekstrem, angin kencang, dan gelombang tinggi yang menyulitkan visualisasi permukaan maupun pencarian bawah laut. Meskipun alat bantu sonar telah dikerahkan, tidak ada tanda-tanda keberadaan tiga anak buah kapal yang dilaporkan hilang sejak insiden terjadi.
“Kami sudah melakukan pencarian maksimal sesuai protokol. Namun hasil nihil. Untuk saat ini, operasi kami hentikan sambil terus berkoordinasi dengan pihak keluarga,” ujar Kepala SAR Ambon, Muhammad Arafah, saat konferensi pers di Pelabuhan Tulehu.
Pihak keluarga ketiga ABK menyampaikan harapan agar proses pencarian bisa dibuka kembali bila ditemukan petunjuk baru. Mereka juga mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas penghentian upaya resmi tersebut.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan kapal dan prosedur keselamatan untuk pelayaran rute kecil. Hingga kini, belum ada keterangan rinci terkait penyebab pasti tenggelamnya KLM Asia Mulia. Pemeriksaan lanjutan akan melibatkan ahli kecelakaan laut nasional.
