Jackiecilley.com – Astronom berhasil mengamati fenomena langka di planet WASP-107b, yang terdeteksi sedang kehilangan atmosfernya ke angkasa. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) yang menunjukkan bahwa gas helium dari planet tersebut membentuk awan raksasa yang bergerak mendahului orbitnya saat mengelilingi bintang induknya.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 1 Desember di jurnal Nature Astronomy, para peneliti menjelaskan bahwa gas helium yang melarikan diri dari WASP-107b meluas hingga hampir sepuluh kali ukuran radius planet tersebut. Temuan ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana atmosfer planet raksasa bisa terkikis oleh radiasi dari bintang induknya. Vigneshwaran Krishnamurthy, penulis utama dari Trottier Space Institute di McGill University, menyatakan bahwa ini adalah deteksi paling meyakinkan mengenai penyerapan helium pada eksoplanet.
WASP-107b, yang juga dikenal sebagai “super-puff”, memiliki ukuran hampir setara Jupiter tetapi dengan massa yang jauh lebih kecil. Planet ini berada tujuh kali lebih dekat dengan bintang induknya dibanding jarak Merkurius ke Matahari, membuatnya rentan terhadap penguapan atmosfer karena suhu yang ekstrem.
Observasi dari JWST menunjukkan bahwa eksosfer helium melintas di depan bintang sekitar 1,5 jam sebelum transit planet dimulai, menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai pre-transit helium absorption. Dengan menggunakan instrumen NIRISS, tim ilmuwan dapat mendeteksi sinyal inframerah helium yang menciptakan efek “mini-transit” pada cahaya bintang.
Penemuan ini juga memberikan petunjuk terkait sejarah pembentukan WASP-107b. Selain helium, JWST menemukan uap air dalam atmosfer tetapi tidak mendeteksi metana. Keberadaan oksigen yang lebih tinggi dari perkiraan mengindikasikan adanya proses dinamis yang kuat di atmosfer. Observasi ini menambah pemahaman tentang evolusi planet dan bagaimana beberapa planet bisa kehilangan atmosfernya dan menyisakan inti berbatu atau es.