Sekolah Rakyat Resmi Dibuka Serentak 14 Juli di 63 Lokasi

11 Juli 2025 – Sekolah rakyat resmi dibuka serentak pada hari ini di 63 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Program ini digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) guna memastikan akses pendidikan yang lebih merata, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan wilayah terpencil.

Program sekolah rakyat resmi dibuka dengan fasilitas sederhana namun lengkap, mulai dari ruang kelas, perpustakaan mini, hingga layanan kesehatan dasar. Seluruh fasilitas disediakan tanpa biaya demi mendorong peningkatan angka partisipasi sekolah serta menekan tingkat putus sekolah di berbagai daerah.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk nyata upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa anak-anak Indonesia di daerah terpencil memiliki akses setara ke pendidikan dasar yang berkualitas.

Dalam pelaksanaan tahap pertama ini, program Sekolah Rakyat menargetkan sekitar 9.700 siswa yang akan menerima layanan pendidikan secara langsung. Jumlah ini diproyeksikan bertambah seiring pengembangan program ke wilayah lain di Indonesia, dengan rencana penambahan hingga 100 titik baru pada tahun berikutnya.

Sejumlah daerah telah melaporkan kesiapan mereka untuk menjalankan program tersebut, termasuk Kabupaten Bogor yang telah menyiapkan dua lokasi awal. Menurut Deputi Dinas Sosial Kabupaten Bogor, pendaftaran siswa tahap pertama berjalan lancar dengan minat yang tinggi dari masyarakat sekitar.

Pembukaan program Sekolah Rakyat serentak pada hari ini dianggap sebagai langkah maju untuk memperkuat inklusi pendidikan di Indonesia. Dengan terlaksananya program ini, pemerintah berharap mampu memberikan solusi nyata terhadap tantangan pendidikan di daerah terpencil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan dasar yang selama ini belum sepenuhnya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Program ini juga diharapkan mampu menginspirasi daerah-daerah lain untuk terus mengembangkan upaya serupa demi kemajuan pendidikan yang lebih inklusif di Indonesia.