Rupiah Tertekan Saat Pasar Fokus pada Pengalihan Dana ke Bank

[original_title]

Jackiecilley.com – Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS, merosot sebesar 24,50 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.440 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa. Pengamat ekonomi Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa aksi pasar terkait kebijakan pengalihan dana yang dilakukan pemerintah menjadi perhatian utama. Kebijakan ini melibatkan pengucuran dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia untuk disalurkan ke perbankan dalam bentuk kredit.

Ibrahim menilai, awalnya keputusan tersebut membawa optimisme, namun kini justru merespon negatif di pasar. Menurutnya, pengucuran dana tersebut berpotensi melanggar beberapa undang-undang, dan seharusnya diatur melalui proses legislasi yang sistematis. Hal ini penting agar penganggaran negara tidak bersifat sepihak dan diproses melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ibrahim menegaskan bahwa prosedur dan aturan formal harus diikuti, karena pengelolaan anggaran merupakan ranah publik yang harus transparan dan tidak boleh disalahgunakan. Sementara itu, dari sisi global, pelaku pasar juga memperhatikan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, yang diprediksi terjadi pada pertemuan mendatang. Selain itu, situasi internasional juga mempengaruhi nilai tukar, di mana Presiden AS Donald Trump mengumumkan sanksi baru terhadap industri minyak Rusia yang berimbas pada perdagangan dengan negara besar seperti India dan China.

Di tengah semua dinamika ini, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat penguatan pada level Rp16.385 per dolar AS. Penyesuaian nilai tukar ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh rupiah di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga  TNI Amankan Dua Pesawat Militer AS di Bandara Komodo, Labuan Bajo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *