Perubahan Status xAI: Menelisik Dampak dan Alasan Musk

Jackiecilley.com – X.AI Corp, yang dikenal dengan merek dagang xAI, baru-baru ini menghilangkan statusnya sebagai Public Benefit Corporation (PBC). Keputusan ini menunjukkan perubahan arah dari tujuan awal perusahaan, yang berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi publik serta menjalankan bisnis dengan tanggung jawab. Menurut catatan publik di Nevada per 9 Mei 2024, xAI tidak lagi terdaftar sebagai PBC, dan hal ini diperkuat saat perusahaan bergabung dengan platform X, sebelumnya bernama Twitter, tanpa mengadopsi struktur PBC.

Sejak perubahan statusnya, xAI mulai mengoperasikan pusat data di Memphis, Tennessee, yang menggunakan teknologi turbin gas alam untuk memenuhi kebutuhan energinya. Namun, penelitian dari University of Tennessee di Knoxville menunjukkan bahwa operasi ini berpotensi meningkatkan polusi udara di wilayah tersebut. Dalam sebuah kritik yang keras, National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) menggugat xAI atas pelanggaran hukum udara bersih, menuduh perusahaan beroperasi tanpa izin yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar komunitas berpenduduk kulit hitam.

Organisasi Legal Advocates for Safe Science and Technology (LASST) mendukung gugatan NAACP dan mengungkapkan bahwa xAI tampaknya lebih memilih untuk mengabaikan status PBC begitu keuntungan mulai mengalir. “Perusahaan besar tidak bisa begitu saja mengabaikan dampak lingkungan mereka,” ujar Direktur Program LASST, Vivian Dong.

Sebagai tanggapan terhadap kritik ini, xAI baru-baru ini memperbarui “model card” untuk produk chatbott-nya, Grok 4, setelah hampir dua bulan sejak peluncurannya, menyajikan informasi terkait rambu-rambu dan hasil uji. Meskipun langkah ini dianggap positif, banyak yang menilai industri kecerdasan buatan membutuhkan transparansi yang lebih tinggi dalam aspek keselamatan dan dampak lingkungan.