Kemenkes Ingatkan Waspada Leptospirosis Usai Bencana Alam

[original_title]

Jackiecilley.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran yang mengingatkan masyarakat tentang potensi penyakit leptospirosis pasca-banjir dan tanah longsor. Penyakit ini sering muncul di wilayah yang terdampak bencana alam dan memerlukan perhatian serius. Leptospirosis, yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, dapat menular melalui urine hewan terinfeksi, terutama tikus.

Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami, menjelaskan bahwa gejala awal leptospirosis sering kali mirip dengan demam biasa, namun dapat berujung pada komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat. Dalam surat edaran tersebut, Murti menyarankan agar masyarakat segera mencari perawatan medis jika mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala, atau mata merah setelah terpapar air banjir atau lumpur. Perhatian perlu diberikan karena gejala ringan pada awalnya sering kali diabaikan.

Faktor risiko meningkatnya penularan leptospirosis pasca-banjir meliputi kondisi sanitasi yang buruk, genangan air, dan meningkatnya populasi tikus. Masyarakat yang melakukan kegiatan di area tergenang tanpa alat pelindung diri juga berisiko lebih tinggi terinfeksi. Kemenkes menyerukan kepada fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjadikan leptospirosis sebagai salah satu diagnosis banding pada kasus demam akut yang memiliki riwayat risiko.

Upaya pencegahan di tingkat masyarakat sangat penting, termasuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Murti Utami menekankan bahwa leptospirosis bisa dicegah dengan kewaspadaan dini dari sisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Dinas Kesehatan daerah diminta untuk memantau tren kasus dan melakukan pelaporan cepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Baca Juga  Jadwal Super League Pekan 10: Madura Hadapi Persija dan Persib Versus Persis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *