06 Agustus 2025 – Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi di Bandung. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Tahura Djuanda, Lutfi Erizka, mengungkapkan bahwa pengunjung semakin tertarik, terutama di area penangkaran rusa dan warung kuliner Ceu Kokom. Menurutnya, pada pukul 09.00 WIB, lokasi tersebut sudah dipenuhi pengunjung.
Di area penangkaran rusa, terdapat 35 ekor rusa timor (Cervus timorensis) yang dapat dilihat langsung oleh pengunjung. Mereka juga diperbolehkan memberi pakan kepada rusa melalui paket yang disediakan. Namun, pengunjung dilarang memberi makan hewan liar seperti monyet ekor panjang, karena dikhawatirkan dapat mengganggu ekosistem dan menyebabkan hewan tersebut bergantung pada manusia.
Selain atraksi penangkaran rusa, pengunjung juga bisa menikmati beragam kuliner khas di dalam Tahura, seperti bubur ayam, cakue, dan perkedel Ceu Kokom yang viral. Pada akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai antara 3.000 hingga 5.000 orang, dan pada libur panjang jumlah tersebut bisa meningkat menjadi 5.000 hingga 7.000 orang per hari dengan tiket masuk seharga Rp 17.000.
Akses menuju Tahura Djuanda dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu Dago atau Maribaya. Pengunjung dapat berjalan kaki, berlari, atau bersepeda di jalur yang telah disediakan. Pada pagi hari, terutama sebelum pukul 08.00 WIB, biasanya jalur ini digunakan untuk lomba lari. Kegiatan rutin seperti Tahura Trail Run yang diadakan dalam setahun terakhir juga menarik minat banyak pelari, dengan lebih dari 3.500 peserta.
Pengelola menegaskan pentingnya menjaga kelestarian kawasan ini, termasuk batasan waktu bagi kendaraan pedagang agar tidak merusak lingkungan. Melalui beragam kegiatan dan fasilitas yang tersedia, Tahura Djuanda terus berkomitmen untuk menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
