Jackiecilley.com – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan fokusnya dalam memperluas ekspansi ke pasar internasional, terutama di Asia Tenggara, tanpa berpartisipasi dalam proyek waste to energy (WTE) yang dikelola oleh Danantara Indonesia. Dalam presentasi kinerja kuartal III 2025 di Jakarta, SVP Corporate Finance and Investor Relations TOBA, Mirza Rinaldy Hippy, menyebutkan bahwa perusahaan justru menjajaki peluang investasi dan akuisisi dalam bisnis ramah lingkungan di kawasan seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Sejak tahun 2023, TOBA telah melakukan ekspansi ke pasar Asia Tenggara, termasuk akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES) dan CORA Environment, yang keduanya aktif dalam pengelolaan limbah. Mirza menambahkan bahwa potensi bisnis pengolahan limbah di Asia Tenggara sangat menjanjikan, sehingga proyek WTE Danantara Indonesia bukan prioritas saat ini.
Lebih jauh, TOBA aktif memperkuat kapasitas operasional melalui investasi belanja modal untuk mengembangkan fasilitas daur ulang di Singapura. Dengan target mengakhiri bisnis batu bara pada tahun 2030, TOBA menyiapkan CORA Environment sebagai entitas strategis di bidang pengelolaan limbah.
Per September 2025, segmen pengelolaan limbah TBS memberikan kontribusi signifikan, mencapai pendapatan 111,92 juta dolar AS, atau sekitar 39 persen dari total pendapatan. Dalam upaya ekspansi, TOBA juga mencatat keberhasilan dalam pengolahan limbah di Singapura dan Indonesia, mengelola hampir 1 juta ton limbah per tahun dan melayani lebih dari 470 ribu pelanggan.
Analis Mirae Sekuritas, Farras Farhan, menilai keputusan TOBA untuk tidak mengikuti tender WTE Danantara mencerminkan disiplin dalam penerapan good governance dan menunjukkan fokus strategis perusahaan untuk memperkuat portofolio bisnis yang sudah matang. Sebelumnya, Danantara Indonesia mengumumkan bahwa lebih dari 107 perusahaan berminat mengikuti tender proyek WTE yang direncanakan diluncurkan pada akhir tahun 2025.