Jackiecilley.com – Suhu udara panas melanda Kota Palangka Raya dan beberapa daerah di Kalimantan Tengah dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya menyatakan bahwa fenomena ini disebabkan oleh faktor cuaca dan posisi matahari.
Prakirawan BMKG, Chandra, menjelaskan bahwa minimnya tutupan awan menyebabkan intensitas sinar matahari yang mencapai permukaan bumi menjadi lebih optimal. Ia menyebutkan bahwa pada hari Minggu, suhu maksimum di Palangka Raya mencapai 36 derajat Celsius, sementara rata-rata suhu normal pada bulan Oktober seharusnya berada di sekitar 29,3 derajat Celsius. Kelembapan udara yang rendah juga menambah sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat.
Pihak BMKG memperkirakan bahwa kondisi panas ini akan berlanjut hingga akhir Oktober dan awal November 2025. Setelah periode tersebut, penurunan suhu kemungkinan terjadi seiring dengan peningkatan potensi awan serta peluang hujan lokal.
Sebagai langkah pencegahan, BMKG mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mencukupi kebutuhan cairan dan menghindari paparan langsung sinar matahari dalam waktu lama, terutama pada siang hari. Chandra juga mengingatkan akan potensi perubahan cuaca yang signifikan, seperti hujan lokal dengan durasi singkat pada sore hingga malam hari.
Melalui penjelasan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mempersiapkan diri menghadapi dampak suhu yang ekstrem serta perubahan cuaca yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.