Jackiecilley.com – Pendidikan memiliki peran krusial dalam meningkatkan martabat anak-anak miskin, sehingga hadirnya Sekolah Rakyat sangat penting. Hal ini disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fithra Faisal, dalam diskusi daring bertajuk “Sekolah Rakyat, Harapan Anak Negeri” pada Selasa (30/9).
Meskipun data terbaru menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia menjadi 8,47 persen pada Juli 2025, angka ini masih mencakup 23,85 juta penduduk miskin, di mana 3 juta di antaranya hidup dalam kemiskinan ekstrem. Fithra menjelaskan, pendidikan menjadi kunci bagi mereka untuk keluar dari jurang kemiskinan. “Kondisi sulit apapun tidak menghalangi seseorang untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” ungkapnya.
Fithra juga menggarisbawahi pentingnya mobilitas sosial, di mana pendidikan berperan sebagai jembatan agar anak-anak dapat memperbaiki nasib lebih baik dibandingkan orang tua mereka. Menurutnya, terdapat kesenjangan signifikan dalam partisipasi pendidikan antara masyarakat kaya dan miskin. Di tingkat SD, tingkat putus sekolah anak-anak miskin mencapai 1,15 persen, sedangkan pada SMP dan SMA masing-masing adalah 10 persen dan 30 persen. “Berbanding terbalik dengan masyarakat kaya yang tingkat ketidakberpartisipasiannya di bawah setengah persen,” tambahnya.
Sebagai respons terhadap masalah ini, pemerintah meluncurkan program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda. Sekolah Rakyat bertujuan memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin, sedangkan Sekolah Garuda berfokus pada pengoptimalan potensi siswa agar dapat kuliah di perguruan tinggi terkemuka, termasuk di luar negeri. Fithra mengatakan, siswa berprestas dari Sekolah Rakyat berpotensi untuk diterima di Sekolah Garuda, menciptakan peluang lebih baik bagi masa depan mereka.