Kemenhub: ICAO setujui limbah sawit sebagai bahan bakar pesawat

Jackiecilley.com – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mengumumkan bahwa International Civil Aviation Organization (ICAO) telah menyetujui penggunaan limbah cair kelapa sawit (POME) sebagai bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk penerbangan berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat mendorong penerbangan yang lebih ramah lingkungan dan menempatkan Indonesia pada posisi strategis di pasar SAF global.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, menyatakan bahwa dengan persetujuan ini, POME diakui sebagai bahan baku SAF yang memiliki nilai emisi kompetitif dan dapat memberikan penghematan emisi hingga 8 persen dibandingkan dengan bahan bakar fosil. “Ini adalah momentum besar bagi Indonesia,” ungkapnya di Jakarta pada Kamis.

Kemenhub menargetkan untuk meningkatkan produksi SAF dalam rangka mendukung program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) yang menjadi prioritas ICAO dalam mengurangi emisi CO2 di sektor penerbangan internasional. Proses pengajuan nilai default Core Life Cycle Assessment (LCA) untuk SAF dari POME juga telah disiapkan dan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri.

POME, yang merupakan residu dari produksi Crude Palm Oil, tercatat dalam daftar positif ICAO sebagai bahan baku SAF. Selain itu, Lukman menyebutkan bahwa nilai LCA Default Value yang telah disetujui sebesar 18,1 gram CO₂/MJ merupakan bagian dari upaya strategis untuk percepatan produksi SAF nasional.

Meski demikian, Lukman menekankan bahwa masih ada langkah-langkah penting yang harus dilalui agar produksi SAF dapat terlaksana secara konsisten, termasuk memastikan ketersediaan dan traceability bahan baku POME. Kolaborasi antar pemerintah, BUMN, pelaku industri, serta sektor penerbangan diperlukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen SAF yang kompetitif di kawasan.