Jackiecilley.com – Deteksi dini kanker payudara menjadi isu penting di Indonesia, di mana kanker ini mencakup 30 persen dari seluruh kasus kanker pada perempuan. Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat sekitar 80.000 kasus baru kanker payudara setiap tahun, menjadikannya sebagai jenis kanker paling umum di negara ini. Dalam sebuah seminar yang diadakan di Bandung pada hari Minggu, para ahli kesehatan menekankan perlunya pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk meningkatkan peluang keberhasilan terapi.
Seminar bertajuk “Perkembangan Terbaru tentang Kanker Payudara: Apa yang Harus Diperhatikan?” mengumpulkan para dokter, termasuk dr. Marvin Marino, Direktur Medis RS Santo Borromeus. Dia menjelaskan bahwa masih banyak wanita yang tidak melakukan pemeriksaan rutin, sehingga kanker sering ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini menjadi masalah sosial yang berpengaruh pada banyak keluarga.
Lebih lanjut, dr. Dradjat R Suardi, SpB(K)Onk, menyoroti pentingnya pemeriksaan SADANIS, yakni pemeriksaan payudara oleh tenaga medis melalui metode USG atau mammografi untuk mendeteksi kanker pada stadium awal. Penemuan kanker pada tahap awal meningkatkan harapan hidup pasien.
Indra Wijaya, dokter spesialis hematologi-onkologi, menambahkan bahwa banyak pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan kanker telah menyebar, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan literasi kesehatan. Sementara itu, dr. Monty P Soemitro menjelaskan bahwa karakteristik jenis kanker payudara berpengaruh pada pilihan terapi yang akan diberikan. Selain itu, metode radioterapi modern kini dapat meminimalisir efek samping, tetapi biaya pengobatan masih menjadi kendala bagi pasien.
Edukasi masyarakat mengenai deteksi dini kanker payudara diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan preventif. Para ahli menyerukan agar informasi kesehatan juga diakses melalui sumber yang terpercaya, serta adanya program edukasi di sekolah dan komunitas.