Jackiecilley.com – Insiden antara personel Brimob dan anggota Badan Intelijen Strategis TNI di Slipi, Jakarta Barat, pada 28 Agustus 2025, telah menjadi sorotan setelah beberapa narasi provokatif muncul di media. Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI), Noor Azhari, menekankan bahwa insiden tersebut seharusnya tidak dipahami sebagai konflik antara TNI dan Polri.
Dalam pernyataannya, Noor mengecam media yang memberitakan bahwa aparat keamanan terlibat dalam kerusuhan. Ia menyatakan bahwa narasi tersebut tidak hanya keliru, tetapi juga memiliki potensi merusak kepercayaan publik terhadap institusi negara. “Insiden itu telah diselesaikan secara damai. Identitas yang terlibat telah diverifikasi dan ditutup dengan saling berjabat tangan. Tidak ada konflik dan tidak ada aparat yang menjadi pemicu kerusuhan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Noor menegaskan bahwa soliditas antara TNI dan Polri adalah hal yang tidak bisa ditawar. Tuduhan bahwa kedua institusi tersebut menjadi aktor kerusuhan dinilai sebagai fitnah yang bisa berakibat hukum. “Menuduh aparat sebagai pemicu kerusuhan bisa dijerat hukum. Semua pihak diharapkan berhati-hati dalam menyampaikan narasi, terutama terkait demonstrasi,” tambahnya.
Sementara itu, Noor juga mengingatkan bahwa TNI dan Polri merupakan garda terdepan dalam menjamin keamanan bangsa. Oleh karena itu, penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap kedua institusi tersebut. Dengan menekankan bahwa insiden di Slipi merupakan kesalahpahaman belaka, MPSI berharap masyarakat dapat memahami konteks sebenarnya dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat.