Jackiecilley.com – Konfik antara Thailand dan Kamboja semakin memanas, terutama setelah serangan udara yang dilancarkan oleh Angkatan Darat Thailand pada Rabu lalu. Gugus tugas gabungan angkatan darat dan angkatan udara Thailand menggunakan pesawat tempur F-16 untuk menyerang sebuah pangkalan militer Kamboja yang terletak di dekat perbatasan Ban Nong Chan, Provinsi Sa Kaeo.
Pemerintah Thailand menunjuk pada escalate konflik ini karena meningkatnya ketegangan di daerah perbatasan. Menyusul serangan tersebut, Angkatan Laut Kerajaan Thailand juga mengerahkan unit-unitnya, baik laut, darat, maupun udara, untuk memperkuat keamanan di wilayah Chanthaburi-Trat. Kapal-kapal patroli Angkatan Laut disiagakan 24 jam untuk melakukan pemantauan dan patrolling, serta meminta kapal nelayan untuk menjauhi perairan yang berbatasan dengan Kamboja.
Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menyatakan bahwa hingga saat ini pemerintah Bangkok belum menerima komunikasi dari pihak Kamboja dan menegaskan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk melaksanakan negosiasi. Hal ini semakin diperkuat oleh pernyataan Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, yang menyebutkan bahwa kondisi saat ini tidak mendukung mediasi pihak ketiga. Ia mengharapkan Kamboja mengambil langkah awal untuk menurunkan ketegangan.
Konflik ini kembali memanas sejak 7 Desember lalu, ketika kedua negara saling menuduh satu sama lain sebagai pihak yang memulai agresi. Terdapat laporan mengenai sejumlah korban di kedua belah pihak akibat bentrokan yang terjadi. Kejadian ini menambah deretan ketegangan yang telah berlangsung antara kedua negara.
![[original_title]](https://jackiecilley.com/wp-content/uploads/2025/12/1765412495_ad08babfeae826f7b1b7.jpg)