Site icon Jackiecilley.com

Rupiah Rebound Pasca Tekanan Geopolitik Timur Tengah yang Berkepanjangan

20 Juni 2025 – Rupiah rebound pasca tekanan geopolitik yang sempat melemahkan nilai tukar mata uang Indonesia. Pada Jumat (20/6), rupiah berhasil menguat di tengah ketegangan yang masih berlangsung antara Israel dan Iran. Kinerja positif ini juga terlihat pada sebagian besar mata uang Asia lainnya yang turut menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Mengacu pada data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 65 poin ke level Rp15.380 per dolar AS, dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp15.445. Penguatan ini dinilai sebagai respons pasar terhadap stabilisasi harga komoditas serta ekspektasi bahwa konflik di Timur Tengah tidak akan segera meluas secara signifikan.

Ekonom dari IndoStrategic Research, Deni Hartanto mengatakan, “Pasar sedang mengantisipasi situasi geopolitik yang lebih terkendali dalam waktu dekat. Rebound ini juga didukung oleh intervensi Bank Indonesia di pasar valas.”

Tidak hanya rupiah, mata uang seperti won Korea Selatan dan baht Thailand juga mencatatkan penguatan serupa. Sementara indeks dolar AS sedikit melemah, menyusul komentar The Fed yang mulai mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter pada kuartal ketiga 2025.

Meski begitu, analis mengingatkan bahwa ketidakpastian global masih tinggi. “Investor tetap waspada, karena situasi geopolitik bisa berubah drastis sewaktu-waktu,” ujar Deni.

Dengan momentum penguatan ini, pelaku pasar diharapkan tetap memperhatikan sentimen eksternal yang dapat berdampak langsung pada stabilitas rupiah ke depan.

Exit mobile version