Jackiecilley.com – Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengumumkan tinjauan terhadap kinerja kepolisian dan badan intelijen nasional setelah insiden penembakan di Pantai Bondi, Sydney, yang mengakibatkan 15 orang tewas. Serangan yang melibatkan dua pria bersenjata, yang merupakan ayah dan anak, terjadi di sebuah festival Yahudi dan diklasifikasikan sebagai tindakan terorisme.
Albanese menyebut serangan ini mencerminkan perubahan mendasar dalam lingkungan keamanan di Australia, yang terinspirasi oleh ideologi kelompok teroris ISIS. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya ketahanan badan keamanan negara agar dapat menghadapi tantangan ekstremisme yang berkembang. “Badan keamanan kita harus berada dalam posisi terbaik untuk merespons,” ujarnya.
Sebagai bagian dari langkah ini, tinjauan intelijen yang direncanakan akan selesai pada April 2026, akan berfokus pada evaluasi kemampuan pihak berwenang dalam menangani dan merespons ekstremisme, dengan perhatian khusus pada struktur, proses, dan pengaturan berbagi informasi antar lembaga. Albanese menegaskan bahwa Departemen Perdana Menteri dan Kabinet akan mengkaji apakah lembaga penegak hukum dan intelijen federal telah dilengkapi dengan baik untuk menjaga keamanan warga Australia.
Tanggal 24 September juga ditetapkan sebagai hari refleksi nasional, di mana masyarakat diundang untuk mengheningkan cipta selama satu menit pada pukul 18:47, waktu saat serangan terjadi. Tindakan ini bertujuan untuk menghormati korban dan memperkuat solidaritas masyarakat dalam menghadapi tantangan keamanan yang ada. Tinjauan ini menjadi langkah penting dalam upaya memperkuat sistem keselamatan nasional dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
![[original_title]](https://jackiecilley.com/wp-content/uploads/2025/12/akui-kegagalan-cegah-penembakan-bondi-pm-australia-tinjau-kinerja-intelijen-pqn.jpg)