26 Juni 2025 – Kota Surabaya kembali menghadapi kondisi kualitas udara surabaya yang masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif berdasarkan Indeks Kualitas Udara (AQI). Data terbaru menunjukkan AQI di kota tersebut telah melampaui angka 100, menandakan risiko khususnya bagi anak-anak, lansia, serta individu dengan gangguan pernapasan.
Berdasarkan pantauan kualitas udara pagi ini, kota-kota di Jawa Timur lain seperti Malang, Kediri, dan Pasuruan masih tercatat dalam kategori sedang hingga baik. Kondisi berbeda dialami Surabaya yang kini menghadapi peningkatan partikel halus seperti PM2.5 yang berasal dari aktivitas kendaraan bermotor, pembakaran sampah, hingga aktivitas industri.
Pakar kesehatan lingkungan, Dr. Ratna Widyaningrum, menjelaskan bahwa kelompok sensitif perlu lebih waspada. “Partikel halus yang tinggi di udara bisa memicu gangguan pernapasan, terutama pada anak-anak, lansia, atau penderita asma. Oleh sebab itu, penting menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan,” ujarnya.
Dinas Lingkungkan Hidup (DLH) Surabaya turut menyarankan agar masyarakat mengurangi kegiatan fisik berat di luar ruangan, terutama di pagi hari hingga siang. Upaya mitigasi lain yang dianjurkan yakni menjaga ventilasi di dalam rumah agar udara di dalam ruangan tetap bersih dan sehat.
Sementara itu, masyarakat Surabaya mulai mengantisipasi dengan beraktivitas indoor, terutama kegiatan olahraga dan aktivitas bermain anak-anak, untuk menjaga kesehatan pernapasan mereka. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari mendatang tergantung pola cuaca dan aktivitas masyarakat.