Jackiecilley.com – Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaji) mengumumkan penerapan model dual embarkasi di Pulau Jawa, yaitu Embarkasi Solo dan Embarkasi Yogyakarta, yang akan mulai berfungsi secara penuh pada musim haji 2026. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan pemerataan layanan haji nasional, terutama bagi jemaah yang berasal dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian wilayah Jawa Timur.
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Irfan, menjelaskan bahwa dengan adanya Embarkasi Yogyakarta, jemaah di wilayah selatan tidak perlu menempuh perjalanan jauh ke Solo, sehingga meningkatkan kenyamanan serta efisiensi waktu dan biaya. Pada rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Gus Irfan menekankan bahwa langkah ini bertujuan mengurangi beban operasional di Embarkasi Solo yang selama ini melayani jemaah dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Embarkasi Solo akan fokus pada jemaah dari bagian utara dan tengah Jawa Tengah, sedangkan Embarkasi Yogyakarta mengakomodasi jemaah dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian wilayah selatan Jawa Tengah. Sebagai persiapan, Embarkasi Yogyakarta akan menggunakan akomodasi hotel di sekitar Bandara Internasional Yogyakarta sebagai asrama sementara hingga pembangunan asrama haji permanen selesai.
Kebijakan ini juga didukung penuh oleh pemerintah daerah terkait, yang menunjukkan kolaborasi efektif dalam meningkatkan pelayanan haji nasional. Kemenhaji berencana bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan pihak terkait lainnya untuk mengoptimalkan infrastruktur dan sumber daya di kedua embarkasi. Sebuah roadmap pengembangan embarkasi juga sedang disusun, mencakup pembangunan asrama haji permanen dan penguatan sistem manajemen pelayanan yang lebih terintegrasi, guna menciptakan ekosistem peradaban haji yang lebih merata dan berdaya bagi masyarakat.
![[original_title]](https://jackiecilley.com/wp-content/uploads/2025/11/1762333475_8b1d72a20d92dd8730f0.jpg)