Site icon Jackiecilley.com

Jenderal Sudan Tolak Gencatan Senjata, Pilih Balas Dendam

[original_title]

Jackiecilley.com – Panglima Militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, menolak usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat dan mediator lainnya. Dalam pernyataannya, ia menegaskan keputusan tersebut dan menyatakan tekadnya untuk melakukan balas dendam terhadap kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF), yang dituduh menguasai sebagian besar wilayah barat Sudan dan membunuh banyak warga sipil.

Keputusan ini diumumkan setelah pertemuan darurat Dewan Pertahanan Militer yang berlangsung pada Kamis, di mana Jenderal Burhan memimpin diskusi terkait situasi keamanan di negara tersebut. Dalam rapat tersebut, dewan menyampaikan penghargaan kepada pemerintah AS atas upayanya dalam meredakan konflik, namun menegaskan komitmennya untuk mendapatkan dukungan rakyat Sudan bagi angkatan bersenjata mereka guna mengakhiri pemberontakan.

Jenderal Burhan, yang juga menjabat sebagai kepala pemerintahan de facto Sudan, menguraikan rencana untuk menghancurkan RSF sambil menegaskan bahwa mereka akan membalas dendam atas kematian banyak warga sipil. “Kami akan membalas dendam atas setiap martir yang mengorbankan nyawa mereka dalam perjuangan ini,” katanya. Ia merujuk pada peristiwa-peristiwa tragis yang telah terjadi di El-Fasher, El-Geneina, dan daerah-daerah lainnya.

Situasi di Sudan tetap tegang, dan konflik yang berkepanjangan ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di negara yang sudah dilanda ketidakstabilan. Dewan mempertahankan tekadnya untuk melawan milisi teroris, di tengah harapan bahwa perubahan akan datang melalui mobilisasi rakyat untuk mendukung angkatan bersenjata. Keinginan Burhan untuk pembalasan mencerminkan eskalasi tragedi yang dihadapi oleh rakyat Sudan di tengah perang saudara yang berlangsung.

Exit mobile version