Jackiecilley.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penguatan pada Selasa pagi, terangkat oleh reaksi positif pelaku pasar terhadap data-data ekonomi domestik yang menunjukkan hasil yang solid. IHSG dibuka dengan kenaikan 28,82 poin atau 0,34 persen, mencapai posisi 8.577,61. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan, juga meningkat 4,36 poin atau 0,51 persen, berada di level 855,50.
Menurut Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, IHSG diprediksi akan tetap dalam fase konsolidasi, bergerak di kisaran 8.500 hingga 8.600. Penguatan ini didorong oleh sejumlah laporan ekonomi yang diterbitkan pada Senin (1 Desember), mencakup Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur yang meningkat menjadi 53,3 di bulan November, dari sebelumnya 51,2 pada Oktober. Ini merupakan angka tertinggi sejak Februari 2025.
Data lain yang menonjol adalah neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Oktober yang mencatat surplus sebesar 2,4 miliar dolar AS, meskipun angka tersebut merupakan yang terendah sejak April. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya permintaan ekspor dari negara-negara besar seperti AS, China, Jepang, dan India. Sementara itu, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November juga menunjukkan pelambatan, turun menjadi 0,17 persen secara bulanan dan 2,72 persen secara tahunan.
Secara global, pelaku pasar memantau berbagai perkembangan, termasuk peningkatan data Consumer Confidence di Jepang dan negosiasi antara Rusia dan Ukraina. Di Amerika Serikat, perhatian tertuju pada laporan ekonomi yang akan datang, seiring munculnya ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh The Fed dalam pertemuan FOMC yang dijadwalkan pada 9-10 Desember. Dalam perdagangan kawasan Eropa dan AS, sebagian besar bursa mengalami penurunan, sementara bursa Asia menunjukkan pergerakan yang variatif.
![[original_title]](https://jackiecilley.com/wp-content/uploads/2025/12/ihsg-pelantikan-prabowo-gibran-181024-aaa-2.jpg)