Site icon Jackiecilley.com

Gas Subsidi Mengalir ke ASN dan Rumah Makan, Warga Tertekan

gas

01 Agustus 2025 – Penyaluran gas elpiji 3 kilogram yang seharusnya ditujukan bagi masyarakat miskin di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, kini tengah menjadi sorotan. Gas bersubsidi tersebut dikabarkan justru banyak dinikmati oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pemilik rumah makan, yang menyebabkan harga gas melonjak hingga Rp22.000 per tabung, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp18.000.

Dalam pemantauan di berbagai warung, harga gas bersubsidi ini terlihat bervariasi, berkisar antara Rp20.000 sampai Rp22.000. Kondisi ini sangat merugikan masyarakat kecil yang bergantung pada elpiji subsidi. Salah seorang warga, Harto Panggabean, mengungkapkan kekecewaannya terhadap situasi tersebut. “Di mana letak keadilannya? Gas ini seharusnya untuk kami, bukan untuk pegawai negeri,” ujarnya pada Kamis (31/7).

Warga lain, E. Simanjuntak, juga menyatakan keprihatinannya dan meminta pemerintah daerah segera bertindak. Ia mencatat bahwa hampir semua warung menjual gas 3 kg dengan harga di atas HET, yang semakin menyulitkan rakyat kecil.

Menanggapi keluhan ini, Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Taput, Tutur Simanjuntak, mengakui bahwa penyaluran gas elpiji 3 kg perlu dievaluasi. “Kami akan memastikan bahwa distribusi berjalan sesuai ketentuan dan tepat sasaran,” katanya.

Peristiwa ini mencerminkan tantangan serius terkait penyaluran subsidi yang dimaksudkan untuk membantu masyarakat. Jika kebocoran dalam distribusi tidak segera ditangani, keadilan sosial bagi warga yang membutuhkan bisa terancam.

Exit mobile version