Jackiecilley.com – Teknologi gabungan cahaya dan ultrasonik kini diuji di Rumah Sakit Rosie, Cambridge, untuk memantau aktivitas otak bayi baru lahir. Peneliti Dr. Flora Faure memimpin proyek ini dengan harapan dapat mempercepat diagnosis dan perawatan bagi anak-anak yang berisiko mengalami kondisi serius, seperti cerebral palsy dan epilepsi. Dalam pengujian ini, seorang bayi berusia tiga minggu, Theo, berperan sebagai subjek yang membantu ilmuwan mengembangkan teknologi inovatif ini.
Metode baru ini menggabungkan pemantauan kadar oksigen di otak melalui sensor cahaya, serta visualisasi pembuluh darah kecil menggunakan ultrasonik. Ini merupakan yang pertama kalinya teknik ini digunakan secara bersamaan, yang diyakini dapat memberikan gambaran lebih lengkap mengenai aktivitas otak bayi. Penelitian ini memanfaatkan alat portabel yang memungkinkan pemantauan langsung di tempat bayi berada, tanpa perlu memindahkannya ke ruang pemindaian.
Cedera otak pada bayi baru lahir adalah penyebab utama disabilitas seumur hidup. Sekitar lima dari setiap 1.000 bayi mengalami cedera semacam ini, yang dapat mengganggu komunikasi antara otak dan tubuh. Dengan alat ini, pemeriksaan dapat dilakukan lebih sering, mempercepat deteksi masalah dan memungkinkan terapi awal.
Konsultan bedah saraf Dr. Alexis Joannides menekankan bahwa alat ini mengatasi keterbatasan MRI, yang mahal, tidak selalu tersedia, dan membutuhkan waktu lama untuk proses pemeriksaan. Pendiri Action Cerebral Palsy, Amanda Richardson, juga menyatakan harapannya bahwa teknologi ini akan mempercepat proses diagnosis bagi anak-anak yang mendapatkan perawatan.
Studi ini menunjukkan kemajuan positif setelah 12 bulan pengujian dan kini berfokus pada bayi dengan risiko cedera otak yang tinggi. Ibu Theo, Stani Georgieva, merasa bangga dapat berkontribusi. Jika sukses, alat ini diharapkan dapat digunakan secara luas dalam tiga hingga lima tahun mendatang.
![[original_title]](https://jackiecilley.com/wp-content/uploads/2025/11/1762549642_f03d5fab60d225f88b8f.jpg)