Site icon Jackiecilley.com

Bahlil Umumkan Program B50 Mulai Berjalan di Semester II 2024

[original_title]

Jackiecilley.com – Program penggunaan bahan bakar solar dengan campuran 50 persen biodiesel, atau yang dikenal dengan B50, akan mulai dilaksanakan pada semester II tahun 2026. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta.

Bahlil menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan percepatan transisi dari B40 ke B50. Saat ini, uji coba untuk implementasi B50 sedang berlangsung. Jika berhasil, langkah ini diyakini akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor solar, yang saat ini mencapai 4,9 juta ton per tahun.

Menurut Bahlil, pelaksanaan B50 diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional dengan memanfaatkan bioetanol sebagai bahan pengganti. “Kalau B50 ini sudah kita lakukan, maka impor BBM khususnya solar tidak lagi kita lakukan karena produksi dalam negeri sudah tercukupi,” ujarnya.

Kementerian ESDM mencatat bahwa pemanfaatan biodiesel antara tahun 2020 hingga 2025 telah menghemat devisa sebesar 40,71 miliar dolar AS. Dengan adanya penerapan B50, potensi penghematan tambahan diperkirakan mencapai 10,84 miliar dolar AS dalam satu tahun.

Implementasi B50 bertujuan menutupi kekurangan pasokan solar yang terjadi di bawah kebijakan B40, di mana pada 2025, impor solar diperkirakan mencapai 4,9 juta kiloliter atau sekitar 10,58 persen dari total kebutuhan nasional. Melalui kebijakan ini, diharapkan bahwa pasokan solar di Indonesia akan sepenuhnya berasal dari sumber daya domestik, mengurangi ketergantungan luar negeri.

Exit mobile version